Judul | : | MEDIUM LEVEL PRICE DAN MARTIANGLE SYSTEM PADA SISTEM PERDAGANGAN VALUTA ASING |
Abstrak | : |
Penelitian ini memberikan sebuah model baru bagi sistem entry pada perdagangan valuta asing yaitu dengan menggunakan sistem Medium Level Price. Sistem MLP ini telah banyak digunakan pada sistem perdagangan saham. Pada penelitian ini dikembangkan MLP dengan dikombinasikan dengan sebuah martiangle system dan diujicobakan ke dalam sebuah sistem perdagangan valuta asing.
Ujicoba meliputi ujicoba back testing dan forward testing. Backteting dengan menggunakan data lampau selama beberapa tahun sehingga bisa diketahui unjuk kerja pada data lampau. Backtesting digunakan juga untuk memilih pasangan valuta asing yang memberikan hasil cukup baik sehingga layak untuk dilakukan forward testing. Forward testing ini memberikan kebaruan testing pada kondisi pasar sesungguhnya bukan di atas kertas saja sehingga keunggulan sistem bisa lebih dipercaya.
Latar Belakang :
Salah satu sistem perdagangan dunia yang paling besar adalah perdagangan valuta asing (foreign exchange market). Transaksdi yang terjadi pada pasar ini sangatlah besar dengan perkiraan sekitar $5 triliun transaksi setiap hari sehingga memberikan lukuiditas yang sangat tinggi. Partisipan dari pasar ini adalah para bank-bank besar dunia, bank biasa, hedge fund, institusi keuangan, sampai denagn para retailer dan spekulan. Pasar ini semakin menarik karena sistem jam buka yang menyambung dari satu pasar ke pasar lain sehingga menjadi pasar yang buka 24 jam sehari selama 5 hari kerja.
Daya tarik lain dari pasar valuta asing adalah akses yang cepat ke pasar secara langsung semakin terbuka untuk semua orang, keuntungan yang bisa didapat dari tidak hanya membeli tetapi menjual valuta asing, tersedianya fasilitas margin yang bisa sangat besar leveragenya, komisi perdagangan yang semakin kecil bahkan tidak ada, modal awal untuk memulai perdagangan semakin keci bahkan beberapa broker mengijinkan memulai dari US$1, semakin banyaknya fund manager bahkan perseorangan yang menawarkan jasa managed account serta semakin berkembangnya teknologi robot trading. Masih banyak lagi alasan lain mengapa pasar ini sangat menarik bagi semakin banyak orang (May, 2011).
Mata uang yang sering diperdagangkan adalah mata uang negara-negara maju seperti Dollar Amerika (USD), Yen Jepang (JPY), Swiss Franc (CHF), Pounsterling Inggris (GBP), Australian Dollar (AUD), dan Euro (EUR). Masih banyak pasangan mata uang lainnya yang diperdagangkan tetapi dengan volume yang lebih kecil.
Pada saat melakukan perdagangan valuta asing ada dua pendekatan umum yang dipakai untuk memperkirakan pergerakan harga valuta asing yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Analisis fundamental dilakukan dengan melihat data fundamental suatu negara, kesehatan keuangannya, serta kompetitor dari pasangan mata uang. Sehubungan dengan pengumpulan data yang kadang membutuhkan waktu yang cukup lama maka analisis fundamental lebih cocok digunakan pada investasi (May, 2011).
Analisis teknikal dikaukan dengan memperhatikan nilai harga pembukaan, tertinggi, terendah, penutupan, serta volume perdagangan serta dibantu dengan menggunakan grafik. Harga dan grafik tersebut kemudian diolah dengan pendekatan pola-pola grafik dan atau indikator-indikator teknikal (May, 2011).
Analisis teknikal mempunyai tiga prinsip. Prinsip pertama yaitu aksi pasar (harga dan volume) mendiskon segalanya. Studi Engel (2005) dan Murphy (1986) menyatakan bahwa harga bergerak seringkali mendahului perubahan fundamental. Prinsip kedua yaitu harga bergerak dalam sebuah trend. Hal ini memudahkan para teknikal analis untuk melakukan prediksi pergerakan harga. Prinsip ketiga yaitu sejarah akan terulang kembali sehingga reksi yang sama cenderung diberikan kepada kondisi yang hampir sama. (Murphy, 1986) dan Pring (1991).
Analisi teknikal secara tradisional mempunyai dua pendekatan yaitu dengan metode grafik atau chart dan dengan metode mekanik atau indikator. Metode grafik menggunakan grafik dari sejarah harga dan memprediksi pola ke depan dengan pola lampau. Metode grafik sangatlah subjektif dan membutuhkan keahlian dalam menentukan pola yang ada. Metode mekanik atau indikator memberikan konsistensi dan disiplin lebih baik bagi analis. Metode ini menggunakan perhitungan fungsi-fungsi matematika dari harga lampau dan sekarang (Neely, dan Weller, 2011).
Bulkowski (2005) menjelaskan tentang pola pola chart yang ada pada sebuah grafik. Beberapa contoh pola chart yang ada di antaranya adalah: rising/falling wegde, double/triple tops/bottom, continuation, cup and handle, head and shoulder, diamond top/bottom, rectangle top/bottom, dan masih banyak lagi. Dalam merepresentasikan chart ada beberapa model chart yang biasa dipergunakakan yaitu: chart garis, chart bar dan chart candlestick.
Candlestick juga dikenal sebagai salah satu alat untuk mendeteksi pola chart. Candlestick ditemukan oleh Munehisa Homma pada tahu 1700 an. Pola pola penting pada candleastick diantaranya adalah : bullish engulfing, bearish engulfing, shooting star, hammer, bullish harami, bearish harami, piercing line, dark cloud, doji, dan lain-lainnya (Vibby, 2011)
Untuk mengurangi subjektifitas metode grafik maka analis menambahkan metode mekanik. Indikator-indikator ditambahkan kepada pola grafik yang ada untuk mengambil keputusan. Fungsi dari indikator ini adalah untuk mengindentifikasi trend dan pembalikan/reversal. Tiga indikator tradisional telah digunakan , diantaranya yaitu: filter, double moving average, dan channel. Pada perkembangan selanjutnya, indikator baru muncul (Clements, 2010) yaitu realtive strenght indicator (RSI)< exponentially weighted moving average (EWMA), moving average convergence divergence (MACD), dan rate of change (ROC).
Pendekatan lain selain analisis teknikal dan fundamental adalah dengan menggunakan sistem martiangle. Martiangle di sini bisa diartikan sebagai sebuah sistem pengambulan posisi pada suatu aset tanpa mempertimbangkan keadaan lampau utnuk memprediksi harga ke depan. Startegi ini menggunakan posisi yang lebih besar terkadang double dari posisi pertama jika posisi pertama adalah salah dan seterusnya. Dengan menggunakan sistem ini maka recoveri dari harga tidak harus mencapai harga lebih tinggi dari awal pembukaan. Keuntungan dari posisi terakhir dengan ukuran yang paling besar diharapkan bisa menutup kerugian dari semua posisi sebelumnya bahkan bisa mendapatkan gain. Kelemahan dari sisitem ini adalah pada pembukaan posisi yang semakin besar dan semakin besar maka jika harga melawan posisi pembukaan terus menerus maka modal akan semakin cepat tergerus atau habis.
Rancangan Riset :
Penelitian ini dimulai dari deteksi pola-pola bearish dan bullish reversal. Pola bullish reversal dicari di area bawah/atas sebuah tren. Hal ini untuk menambah rasio return dan risk sehingga rasio return lebih besar dari risk. Hal serupa dilakukan pada pola bearish reversal dicari di area atas pada sebuah tren. Setelah dideteksi pola-pola reversal baik untuk bullish dan bearish maka dilihat apakah pola itu termasuk 10 pola utama bearish atau bullish yaitu untuk bullish adalah bullish engulfing, hammer, bullish harami, piercing line, doji dan untuk bearish reversal adalah bearish engulfing, shooting star, bearish harami, dark cloud, doji (Vibby, 2011).
Setelah dideteksi pola bearish dan bullish reversal maka dilakukan algoritma medium level price. Berikut algoritma medium level price untuk membuka posisi beli:
- tentukan medium level price yaitu harga tengah antara open dan close periode sebelumnya
- jika harga dibuka di bawah MLP maka tunggu sampai harga melewati mlp untuk membuka posisi beli
- jika harga naik terus maka posisi ditutup dengan menggunakan aturan jika harga turun di bawah MLP candlestick sebelumnya (trailing stop)
Algoritma MLP unutk pembukaan posisi jual tinggal menyesuaikan dengan posisi beli.
Algoritma MLP di atas akan menjadi kompleks jika diimplementasikan murni maka untuk penutupan posisi diambil posisi tetap pasa sekian point pada martiangle sistem yang terpilih. Martiangle sistem yang dipilih pada penelitian ini adalah Blessing 3 versi 3.9.5. alasan pemilihan sistem ini adalah
- sistem ini bersifat terbuka sehingga bisa dirubah sesuai dengan kebutuhan
- sistem ini bersifat gratis
- sistem ini banyak dipakai oleh trader
- sistem ini terbukti cukup baik pada sisi money management, drawdown management, magic number bisa dimodifikasi, dan sebagainya.
Setelah MLP dimasukkan ke sistem martiangle maka dilakukan backtest terhadap data history minimal satu (1) tahun sebelumnya. Dari sini akan dilihat performa entri dengan menggunakan MLP dan tiga pasangan mata uang dengan hasil terbaik akan dilakukan test secara forward testing dengan menggunakan account real dan data real sehingga bisa diketahui performa secara nyata.
Berikut skema penelitian yang akan dilakukan.
Daftar Pustaka :
Bulkowski, T.N., 2005, Encyclopedia of Chart Patterns, John Wiley and Sons, New York
Clements, M., 2010,Technical Analysis in Foreign Exchange Markets, Global Markets Media Ltd, Guilford, UK
Lipinski, P., Korczak, S., 2005, “Early Warning in On-line Stock Trading Sysytem”, Proceding of the 2005 5th International Conference on Intelligent System Design and Aplication (ISDA ’05)
May, E., 2011, We are trader not Gambler, Vibby Publishing
Muphy, J.J.,1986, Technical Analysis of the Futures Markets, (New York Institute of Finance, Prentice-Hall, New York
Naissan, I.H., 2006, Aplikasi Prediksi Posisi Pembukaan dan Penutupan, Valuta Asing dengan Moving Average dan Stochastic Oscilator, FMIPA UGM, Yogyakarta
Neely, C.J., Weller, P.A., 2003, Intraday technical trading in the foreign exchange market, Journal of International Money and Finance 22, 223–237.
Pring, M., 1991, Technical Analysis Explained, Mc., Graw Hill, New York,
Sihabuddin, A., Rosadi, D., Wibowo, N.D., 2009, Early Warning System In Forex Market, ISSTEC
Sihabuddin, A., Sari, A.K., 2009, Taichi As An Ichimoku Kinko Hyo Extension, ISSTEC
Sukmaningsih, 2007, Expert advisor using stochastic oscillator and average directional index (ADX) , International Conference, Ahmad Dahlan University, 17 Feb 2007
Vibby, S., 2011, Trading and Investing Mastery Course, Vibby Trading Academy
Pengalaman Penelitian :
No | Judul | Kedudukan | Tahun/Sumber dana |
1. | Aplikasi penentuan harga saham Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia | Peneliti Utama | 2007/Jurusan Matematika |
2. | Sistem Informasi KTP dengan Sistem Basis Data Terdistribusi, Hasil Penelitian Unggulan Terpadu | Peneliti Utama | 2007/Depkominfo |